Teori Ekonomi 1
“Preferensi dan Utilitas”
Kelompok 2
2EB07
Universitas Gunadarma
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini membahas mengenai “Preferensi
dan Utilitas”.
Makalah
ini dibuat dengan sebaik mungkin dan dengan kerjasama kelompok kami agar
menghasilkan makalah yang baik. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada
kelompok kami yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dari segi isi dan
penampilan, untuk itu kritik dan saran membangun sangat kami harapkan demi
kebaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
pengetahuan agi yang membaca, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Depok,
Oktober 2013
Penulis
i
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar i
Daftar
Isi ii
Pendahuluan
Latar Belakang 1
Tujuan 1
Rumusan Masalah 2
Pembahasan
Teori Utilitas 3
Teori Preferensi
Konsumen 4
Pilihan Rasional
Konsumen Utilitas 5
Sifat Dasar Preferensi 6
Kurva Indifferen 7
Kurva Indiferen dan
tingkat substitusi marginal 9
Penutup
Kesimpulan 10
Daftar Pustaka 11
ii
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sistem ekonomi tidak
lebih dari pada sekumpulan dan sekumpulan institusi yang dioprasikan oleh
orang-orang tersebut. Karenanya para ahli ekonomi menempatkan studi tentang
perilaku indvidu dalam model ekonomi. Keinginan orang dianggap mempunyai
pengaruh yang kuat dalam menentukan barang yang dibutuhkan yang akhirnya
diproduksi oleh system ekonomi. Stiap keputusan yang diambil seserang sebagai
konsumen, misalnya untuk membeli sebuah rumah baru akan mempengaruhi
keputusannya sebagai penyedia sumber daya, yaitu mengurangi tabungan atau untuk
bekerja lebih keras guna mencapai tujuan tersebut. Para ahli ekonomi telh
mengembangkana sebuah model yang bermanfaat untuk menyederhanakan analisis
mereka tentang masalah keputusan seseorang
(individu). Model ini memformalkan konsep tentang preferensi dan penghasilan
yang memungkinkan kita menjelaskan bagaimana kedua kekuatan ini menentukan
pilihan yang diambil.
Preferansi orang dapat
diformlkan dengan konsep utilitas yang didefinisikan sebagai kepuasan yang
diterima seseorang karena kegiatannya. Kita akan menggunakan kasus sederhana
dari seorang konsumen yang memperoleh utilitas dari dua komoditas pada akhirnya
kita akan menganalisis bagaimana orang ini memilih untuk mengalokasikan
penghasilan diantara kedua barang tersebut, tetapi terlebih dulu kita perlu mengembangkan
pemahaman yang lebih tetng utilitas itu sendiri.
Tujuan
1.
Memberikan pemahaman mengenai teori
utilitas dan preferensi
2.
Memenuhi tugas mata kuliah Teori ekonomi
1
1
Rumusan
Masalah
1.
Apa itu teori utilitas dan preferensi?
2.
Apa saja sifat dasar preferensi?
3.
Bagaimana kurva indifference turunan
marginal tingkat substitusi?
2
PEMBAHASAN
A. Teori Utilitas
Dalam ekonomi, utilitas
adalah jumlah dari kesenangan atau kepuasan relatif (gratifikasi) yang dicapai.
Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya
utilitas, dan kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha
untuk meningkatkan kepuasan seseorang. Unit teoritikal untuk penjumlahan
utilitas adalah util. Doktrin dari utilitarianisme ,elihat maksimalisasi
dari utilitas sebagai kriteria moral untuk organisasi dalam masyarakat. Menurut
para utilitarian, seperti Jeremy
Bentham
(1748-1832) dan John
Stuart Mill
(1806-1876), masyarakat harus bertujuan untuk memaksimalisasikan jumlah
utilitas dari individual, bertujuan untuk “kebahagiaan terbesar untuk jumlah
terbesar”.
Dalam ekonomi neoklasik, rasionalitas didefinisikan secara
tepat dalam istilah dari kebiasaan maksimalisasi utilitas dibawah keadaan
ekonomi tertentu. Sebagai kebiasaan usaha hipotetikal, utilitas tidak
membutuhkan adanya keadaan mental seperti “kebahagiaan”, “kepuasan”, dan
lain-lain. Utilitas digunakan oleh ekonom dalam konstruksi sebagai kurva indiferen, yang berperan sebagai kombinasi dari komoditas yang dibutuhkan oleh individu atau masyarakat untuk mempertahankan tingkat kepuasan. Utilitas individu
dan utilitas masyarakat bisa dibuat sebagai variabel tetap dari fungsi utilitas
(contohnya seperti peta kurva indiferen) dan fungsi kesejahteraan sosial.
Ketika dipasangkan dengan komoditas atau produksi, fungsi ini bisa mewakilkan efisiensi
Pareto, yang
digambarkan oleh kotak Edgeworth dan kurva kontrak. Efisiensi ini
merupakan konsep utama ekonomi kesejahteraan.
3
B. Teori Preferensi Konsumen
Suatu unit konsumen, individu/perorangan atau rumah
tangga/kelompok, akan mendapatkan kepuasan ( satisfaction ) atau guna ( Utility
) karena mengkonsumsi sejumlah komodity dalam periode waktu tertentu. Sejumlah
komodity yang dikonsumsi oleh satu unit konsumen dalam satu periode waktu
tertentu disebut kumpulan komodity ( a community bundle ).
Dari kumpulan komodity tersebut tersusun daftar urutan
komodity yang, dari daftar urutan komodity tersebut konsumen memilih mana yang
akan dikonsumsi dan mana yang belum saatnya dikonsumsi. Dengan kata lain setiap
unit konsumen harus dapat menentukan daftar urutan preferensi ( order of
preference ) komodity yang ada.
Dalam menentukan urutan preferensi tersebut, syarat-syarat
berikut harus terpenuhi yaitu :
- Untuk setiap dua unit untai komodity, misalnya A dan B, bila A memberi kepuasan yang lebih besar disbanding B, maka A harus dipilih dan bukan B ( A is Preference to B ) begitu juga sebaliknya , bila B memberi kepuasan yang lebih besar dibanding A, maka B harus dipilih dan bukan A ( B is Preference to A ).
- Bila harus A dipilih dan bukan B, sedang B harus dipilih bukan C, maka A harus dipilih dan bukan C. jadi dalam menemukan preferensi, berlaku hubungan yang bersifat transitif.
- Bila untaian komodity A terdiri unsure-unsur yang sama dengan B, sedangkan untuk unsurnya untaian A lebih besar dari B , maka A harus dipilih dan bukan B. tetapi bila hanya sebagian yang lain lebih kecil atau sama, maka tidak dapat dikatakan begitu saja bahwa A harus dipilih dan bukan B.
4
C. Pilihan rasional konsumen utilitas
Pembahasan kali
ini memusatkan pada masalah perorangan
dalam memilih kuantitas dua barang ( yang kita namakan X, dan Y) yang akan
dikonsumsi. Kita mengasumsikan bahwa orang memperoleh utilitas dari kedua
barang ini dan memperlihatkan utilitas ini dalam notasi fungsional sebagai
Utilitas = U(X,Y:hal-hal lain)
Notasi ini menunjukan
bahwa utilitas yang diterima seseorang karena mengkonsumsi X dan Y slama
periode tertentu bergntung pada kuantitas X dan Y yang dikonsumsi pada hal-hal
ini. Hal ini dapat meliputi barang – barang lain yang dapat dikuantifikasi
seperti jm barang yang dikonsumsi.Mraka dapat juga mencangkup hal-hal yang
tidak dapat dikuantifikasi seperti cinta, rasa aman dan harga diri.
Sebagai contoh ,
beberapa kali dalam bab ini kita menyinggung kasus sessorang yang sedang
memilih beberapa banyak hamburger (Y)
dan minuman ringan (X) untuk dkonsumsi selama satu minggu. Dalam meganalisis
pilihan hamburger-minuman ringan kita megasumsikan bahwa sebuah fakto lain yang
mempengaruhi utilitas dijaga konstan.
Para ahli ekonomi
pertama yang memikirkan konsep utilitas memandang bawa utilitas mungkin dapat
diukur. Hambatan untuk mengukur utilitas ada 2 macam. Yang pertama menyangkut
unit (satuan) pengukuran yang akan digunakan. Kita dapat memiliki gagasan
psikologi yang cukup baik untuk megatakan berapa besar satu util (yaitu, satu
satuan utiltas) itu
Kesulitan kdua yang
timbul dalam mengukur utilitas dalam telaah tentang pilihan seseorang
menyangkut asumsi ceteris paribus.
5
Dalam eksperimen
psikologis sederhna akan mungkin menjaga segal hal, kecuali stimulus yang
sedang diamati, untuk peta konstan (artinya, menyediakan”control”eksperimental
yang memadai. Tetapi ,
dalam bidang ekonomi , factor factor yang mempengaruhi pilihan ekonomi seseorng
mustahil untuk didaftar dan dikuantifikasi, apalagi untuk menjaga sebagian dari
mereka tetap konstan agar dapat mengukur utilitas yang diperoleh orang adri
berbagai pilihan yang ada.
D. Sifat Dasar Preferensi
Meskipun kita tidak
dapat mengharpakan mampu mengukur utilitas, kita dapat menngharapkan orang
menyatakan preferensi mereka cukup
secara konsisten. Diantara dua paket konsumsi, A dan B, kita dapat
mengharapkan orang mampu menyatakan dengan jelas apakah “ saya lebih menyukai A
ketimbang B, “ atau “ saya menyukai B ketimbang A,” atau A dan B sama
menariknya bagi saya. “ kita tidak mengharapkan seseorang tidak mampu memilih,
tetapi mengharapkan mereka mampu mengatakan secara persis bagaimana perasaan
mereka tentang setiap kemungkinan konsumsi yang ada. Secar formal, kita
mengansumsi bahwaferensi ini sempurna-bahwa orang selalu dapat menentukan plhan
dantara dua opsi yang tersedia baginya (preferensi sempurna “asumsi bahwa
seseorang mampu menyatakan mana diantara dua ops yang tersedia yang lebih
disukainnya).
Kita tidak mengharapkan orang membuat
pernyataan-pernyataan tentang
preferensinya yang saling bertentangan. Dengan kata lain, kita mengasumsikan bahwa preferensi
bersifat transitif (ketransitifan preferensi “ sifat bahwa jika A lebih disukai
ketimbang B, dan B lebih disukai ketimbang C, maka A lebih disukai ketimbang C).
6
E. Kurva Indiferen ( Indefference
Curves )
Untuk mempelajari
perdagangan sukarela ( voluntary trades) kami akan memperkenalkan konsep kurva
indeferen. Kurva seperti ini memperlihatkan semua kombinasi adri dua barang
yang diberikan utiltas yang sama bagi seseorang. Sebagai contoh, gambar 3.2
mencatat kuantitas minuman ringan yang dikonsumsi oleh seseorang dalam satu
periode ( kembali, misalnya, satu minggu) pada sumbu mendatar dan kuantitas
humberger yang dikonsumsi pada sumbu tegak. Kurva U1 dalam gambar 3.2 mencakup
semua kombinasi humberger dan minuman ringan yang sama memuaskannya bagi orang
tersebut. Sebagai contoh, kurva ini menunjukan bahwa orang tadi akan sama
puasnya dengan mengkonsumsi enam humberger dan dua minuman ringan per minggu (
titik A ) seperti jika dia mengkonsumsi empat humberger dan tiga minuman ringan
( titik B ) atau tiga hmberger dan empat minuman ringan ( titik C). Titik-titik
pada U1 semua memberikan tingkat utilitas yang sama bagi orang ini, dan
karenanya dia tidak mempunyai alas an apapun untuk lebih menyukai salah satu
titik pada U1 ketimbang titik lainnya pada titik yang sama
7
F. Kurva Indeferen dan Tingkat
Subtitusi Marginal
Apa yang terjadi bila
seseorag pindah dari titik A (enam hamburger dan dua minuman ringan) ke titik B
(empat humberger dan tiga minuman ringan) ? Dia akan tetap memiliki kepuaan
yang sama karena dua peket komudtas ini terletak pada kurva indeferen yang
sama. Dia akan secara sukarela memberikan dua humberger yang sedianya akan
dikonsumsi pada titik A untuk ditetapkan dengan satu minuman ringan. Kemiringan
kurva U1 dintara A dan B karenanya mendekatai -2/1 = -2. Artinya , Y (
humberger) berkurang dua unit sebagai rekasi sebagai pertambahan satu unit X
(minuman ringan). Nilai absolute dar kemiringan ini kita namai tingkat
subtiyusi marginal (marginal rate of substitution, MRS) . jadi kita mengatakan
bahwa MRS(dari minuman ringan untuk humbeger) antara titik A dan titik B adalah
2: seseorang bersedia menukarkan dua humberger guna memperoleh tambahan satu
unit minuman ringan.
9
PENUTUP
Kesimpulan
Bab ini meliput banyak
landasan. Didalamnya kita telah melihat para pakar ekonomi menjelskan jenis
jenis pilihan yag dilakukan orang dan bagaimana pilhan-pilahn ini dibatasi oleh
keadaan ekonomi. Bab ini memang agak sulit. Teori pilihan merupakan salah satu
bagian paling sukar dalam mata pelajaran mikro ekonomi, dan sayangnya ia
biasanya muncul pada bagian aw kuliah. Tetapi penempatan ini jelas menujukan
mengapa topic ini begitu penting-praktis setap mpdal prilaku ekonomi yang akan
kita pelajari dimulai dengan landasan dibangun dalam bab ini.
Kesimpulan-kesimpulan
pokok dalam bab ini adalah :
1. Para
ekonom menggunkan istilah “utilitas” untuk menggambarkan kepuasan yang
diperoleh seseorang sebagai akibat kegiatan ekonomi mereka.
2. Utilitas
dapat digambarkan dengan suatu kurva indeferen. Masing-masing kurva indeferen
meunjukan dua paket barang yang dianggap sama menariknya
3. Kemiringan
kurva indiferen memperlihatkan bagaimana seseorang bersedia menukarkan satu
barang dengan barang lainnya sambl tetap merasakan kepuasan yang sama.
4. Jika
seseorang ingin memperoleh utilitas maksimum dari penghasilannya yang terbatas,
ia harus membelanjakan emua dana yang tersedia dan harus memilih paket barang
yang MRS-nya = rasio harga kedua barng tersebut.
10
DAFTAR
PUSTAKA
Nicholson, Walter.1995.”Mikro
Ekonomi Intermediate”.Jakarta : Erlangga.
11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar