Profil
Pertamina
Sebagai sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang usaha minyak dan gas bumi beserta kegiatan usaha terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri, Pertamina senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik serta kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa dan negara dalam memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan.
Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/ Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB).
Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau juga dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah.
Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM.
Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong).
Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.
Ø
Visi
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Ø
Misi
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
Alamat
PERTAMINA
Head Office
Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110
Telp : (021) 3815111,3816111 (86 Saluran)
Fax : (021) 3633585,3843882
Telex: 44152, 44302, 46549, 46552, 46554
Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110
Telp : (021) 3815111,3816111 (86 Saluran)
Fax : (021) 3633585,3843882
Telex: 44152, 44302, 46549, 46552, 46554
PERTAMINA
GEOTHERMAL
Menara Cakrawala, Lantai 5
Jl. MH Thamrin No. 9 Jakarta
Telp. : (021) 39833222 Faks : (021) 39833230 GEOTHERMAL LAHENDONG AREA
Jl. Raya Lansot 9 tomohon 95362
Minahasa, Sulawesi Utara
Telp. : (0431) 351 378
Faks : (0431) 351 175
Telex : 0431 74361 PERTA 1A GEOTHERMAL SIBAYAK AREA
Jl. Tekno Sempajaya Peceren, Brastagi
Telp. : (0628) 92263, 92537
Faks : (0628) 92264 GEOTHERMAL KAMOJANG AREA
Jl. Raya Kamojang Kec. Ibun Kab. Bandung
Alamat surat :
PO. BOX 120 Garut 44101
Menara Cakrawala, Lantai 5
Jl. MH Thamrin No. 9 Jakarta
Telp. : (021) 39833222 Faks : (021) 39833230 GEOTHERMAL LAHENDONG AREA
Jl. Raya Lansot 9 tomohon 95362
Minahasa, Sulawesi Utara
Telp. : (0431) 351 378
Faks : (0431) 351 175
Telex : 0431 74361 PERTA 1A GEOTHERMAL SIBAYAK AREA
Jl. Tekno Sempajaya Peceren, Brastagi
Telp. : (0628) 92263, 92537
Faks : (0628) 92264 GEOTHERMAL KAMOJANG AREA
Jl. Raya Kamojang Kec. Ibun Kab. Bandung
Alamat surat :
PO. BOX 120 Garut 44101
Telp. : (022)
7806882-3
Faks : (022) 7806379
Faks : (022) 7806379
Komisaris
Sugiharto
Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero)
Lulus
dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta (1986), meraih gelar
Master of Business Administration dari Indonesian School of Management dan
Amsterdam School of Management (1996) dan meraih gelar Doktor di bidang Ilmu
Sosial dari Universitas Gadjah Mada (2008). Beberapa jabatan penting yang
pernah dipegang antara lain berbagai jabatan Senior Investment Banking Officer
(Anggota Direksi dan Vice President) di Bankers Trust Company dan Chemical
Bank, New York Group, Jakarta (1982-1991), berbagai jabatan senior termasuk CEO
dan CFO di Medco Group (1991-2004) dan Menteri Negara BUMN pada Kabinet
Indonesia Bersatu (2004-2007). Pada
6 Mei 2010, Sugiharto menjabat Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero). Nurdin Zainal
Komisaris
PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Akademi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia
(Akabri) (1974), Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) (1989), dan
Lemhamnas (2001). Selain pendidikan militer, beliau juga menjalani pendidikan
formal, lulus Strata-1 dari Manajemen Universitas Terbuka (1996) dan Master
degree of Human Resources Universitas Jayakarta (2001). Jabatan yang pernah
dipegang beliau antara lain Wakil Asisten Pengamanan Kasad (2001-2002), Kasdam
17 Trikora (2002-2003), Pandam 17 Trikora (2003-2005), Asisten Intelijen TNI
(2005), Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (2006), Staf Khusus Menko Polhukkam
dan menjabat sebagai Komisaris PT. Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010. Evita Herawati Legowo
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus
dari Departemen Kimia Institut Teknologi Bandung (1974) dan Doctor Ing. Kimia
Minyak Bumi, Technise Universitaet Clausthal Jerman (1991). Jabatan yang pernah
dipegang beliau antara lain Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Energi Ketenagalistrikan (2001 – 2002), Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” (2002 – 2006), Staf Ahli
Menteri Energi Sumber Daya Mineral Bidang SDM dan teknologi (2006 – 2008),
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (2008 – sekarang) dan menjabat sebagai
Komisaris PT. Pertamina
(Persero) sejak 6 Mei 2010. Anny Ratnawati
Komisaris
PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Fakultas Agribisnis
Institut Pertanian Bogor (1985), Master of Science in Agricultural Economics
Institut Pertanian Bogor (1989) dan Ph.D in Agricultural Economics Institut
Pertanian Bogor (1996). Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Dosen
di Fakultas Ekonomi & Manajemen – Institut Pertanian Bogor, OPEC Fund for
International Development Governor for Indonesia (2008), Direktur Jenderal
Anggaran Kementerian Keuangan, Wakil Menteri Keuangan RI (2010 – sekarang) dan
menjabat sebagai Komisaris PT. Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010. Harry Susetyo Nugroho
Komisaris
PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari ITB tahun 1980 dan
mendapatkan gelar Master of Business Administration pada tahun 1988. Kariernya
banyak dihabiskan di Departemen Keuangan sampai dengan tahun 1996. Kemudian
dilanjutkan di Menneg Pendayagunaan BUMN sampai dengan 1999 sebagai PPT
Direktur Usaha Industri Manufaktur dan Pertambangan serta PPT Direktur Usaha
Pertambangan. Selanjutnya menjadi PPT. Direktur Usaha Pertambangan dan Energi
di bawah Kementerian PM & BUMN (2000), PPT Direktur Persero Industri dan
Perdagangan di bawah Dirjen P BUMN Departemen Keuangan (2001), Kabid Usaha
Aneka Industri Lainnya – Kementerian BUMN (2002), Asdep Usaha Aneka Industri
Lainnya – Kementerian BUMN (2003), Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata
– Kementerian BUMN (2005), serta Staf Ahli Tata Kelola BUMN – Kementerian BUMN
(2010). Kariernya sebagai dewan komisaris dimulai pada 2007-2012 di PT Adhi
Karya (Persero), di PT Peruri (Persero) (2007 – Maret 2012), serta Komisaris
Utama PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) pada 2008 – 2012. Dan mulai menjadi
komisaris PT Pertamina (Persero) pada 2012 Luluk Sumiarso
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari fakultas Teknik Elektro
Institut Teknologi Bandung (1976), Master of Science in Instructional
Technology, Syracuse University,
USA (1979) dan
Master of Science in Energy Management and Policy University of Pennsylvania,
USA (1987). Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Sekretaris Jenderal
Departemen ESDM (2003-2006), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen
ESDM (2006-2008), Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Sumber Daya Manuasia dan
Teknologi (2008-2010), Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi Departemen ESDM (2010-sekarang) dan menjabat sebagai Komisaris PT.
Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010. Direksi
Karen Agustiawan
Direktur Utama PT. Pertamina (Persero)
Lulus
dari jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung
tahun 1983. Memulai kariernya
sebagai profesional di Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai Business
Development Manager (1998-2002), dan Halliburton Indonesia sebagai Commercial
Manager for Consulting and Project Management (2002-2006). Berkarier di PT
Pertamina (Persero) sebagai Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina
(Persero) untuk Bisnis Hulu (2006-2008) kemudian dipercaya menjabat sebagai
Direktur Hulu sejak 5 Maret 2008 hingga beliau di tunjuk oleh pemegang saham
untuk memimpin Pertamina sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero)
pada 5 Februari 2009. Dalam era kepemimpinannya visi Pertamina saat ini menjadi
perusahaan energi kelas dunia dan champion Asia pada 2025 dengan aspirasi
Energizing Asia M. Afdal Bahaudin
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PT
PERTAMINA (PERSERO)
Beliau
mendapatkan gelar sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran, pada tahun 1984
dan gelar master di University of Illinois, U.S.A dari jurusan Business
Administration pada tahun 1997. Vice President Risk Management & Assurance
(2004-2006) dan Deputi Direktur Operasi Keuangan (2006) merupakan
penugasan yang pernah ia jalankan sebelum dipercaya memimpin anak perusahaan
Pertamina sebagai Direktur Utama PT Tugu Pratama Indonesia (2007-2010). Beliau
merupakan pejabat karir Pertamina yang telah lama berkecimpung Direktorat
Keuangan hingga menduduki posisi sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina
(Persero) (2010-2011) sebelum akhirnya pada 9 Desember 2011 ditugaskan oleh
pemegang saham sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT
Pertamina (Persero).
Muhamad Husen
Direktur Hulu PT Pertamina (Persero)
Meraih
gelar Sarjana Geologi di Institut Teknologi Bandung (1984) dan Magister Sains
di University of London (1989). Mengawali karir di dunia perminyakan pada 1984
sebagai Geologist di Divisi Eksplorasi LEMIGAS, beliau selanjutnya menjabat
sebagai Kepala Remote Sensing & GIS Studies Group dan Kepala Unit Layanan
Teknis Eksplorasi LEMIGAS. Muhamd Husen pernah menjabat sebagai Kepala Divisi
Eksplorasi LEMIGAS (2001-2005) dan Asisten Deputi Bidang Perminyakan pada
Deputi bidang Energi Sumber Daya Mineral dan Kehutanan di Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian. Sebelum diangkat menjadi Direktur Hulu pada 30
Mei 2011 PT Pertamina (Persero) beliau merupakan Komisaris PT Pertamina EP
sejak tanggal 1 Juli 2009. Chrisna Damayanto
Direktur
Pengolahan PT Pertamina (Persero)
Pria kelahiran Muara Enim ini
menjabat Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) sejak 18 April 2012. Lulus
dari Fakultas Teknik Kimia Universitas Sriwijaya, Palembang tahun 1981, Chrisna tidak membuang
waktu banyak dengan langsung berkarier di Pertamina pada tahun yang sama.
Bertugas kurang lebih 15 tahun di Unit Pengolahan III Plaju - Sungai Gerong,
beliau telah menduduki berbagai posisi mulai dari staf hingga manager kilang di
Plaju. Pria yang mendedikasikan seluruh masa baktinya di Pengolahan ini juga
dipercaya untuk memimpin Unit Pengolahan IV Cilacap pada tahun 2008-2009
sebagai General Manager sebelum dipercaya menjadi Senior Vice President
Refining Operation (2009-2010) Hanung Budya
Direktur
Pemasaran dan Niaga PT PERTAMINA (PERSERO)
Memulai karirnya pada tahun 1984
sebagai Wira Penjualan beliau telah bertugas di berbagai wilayah di Indonesia
sehingga benar-benar memahami kondisi permasalahan di lapangan. Hanung Budya
merupakan pekerja Pertamina yang sebagian besar hidupnya mendedikasikan diri di
Direktorat Pemasaran dan Niaga. Sebelum menjabat sebagai pemimpin tertinggi di
Direktorat Pemasaran dan Niaga pada 18 April 2012 beliau juga pernah menjabat
sebagaii General Manager Gas Domestik (2006), Deputi Direktur Pemasaran &
Niaga (2006), Deputi Direktur Pemasaran & Distribusi (2007), Deputi
Direktur Pemasaran (2007-2010), dan Presiden Direktur PT Badak NGL (2010-2012).
Pria lulusan dari Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung tahun 1983
ini siap mendistribusikan BBM ke seluruh nusantara dan menjaga ketersediaan
energi bagi rakyat Indonesia. Hari Karyuliarto
Direktur Gas PT. Pertamina (Persero)
Pria
kelahiran Jogyakarta ini menyelesaikan pendidikannya dari Fakultas Hukum
Internasional Universitas Diponegoro, Semarang di tahun 1986. Sebelum bergabung
di Pertamina, beliau memulai kariernya di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)
pada 1987 - 1991. Kariernya di PT Pertamina (Persero) dimulai di Direktorat
Umum pada tahun 1991 hingga 2003. Hari Karyuliarto merupakan salah satu pejabat
karir Pertamina yang memahami betul seluk beluk perkembangan bisnis gas di
Indonesia dimana sejak tahun 2003 beliau telah menduduki posisi strategis di
bidang gas yang mengantarkannya sebagai Kepala Bidang Usaha LNG pada tahun
2007. Dengan berbekal keahliannya berkomunikasi dalam membangun jaringan
bisnis yang luas tersebut maka beliau dipercaya memimpin Corporate Secretary
pada 2011 untuk membangun reputasi Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia.
Berbagai pengalaman serta prestasinya selama di Pertamina akhirnya mengantarkan
beliau menjadi Direktur Gas PT Pertamina (Persero) pertama yang diangkat oleh
pemegang saham pada 18 April 2012 sebagai direktorat baru yang akan
mengintegrasikan kegiatan bisnis gas Pertamina serta memfokuskan pengembangan
bisnis gas sebagai energi masa depan Indonesia. Luhur Budi Djatmiko
Direktur Umum PT PERTAMINA (PERSERO)
Memulai
karier di Pertamina mulai 1980 setelah lulus dari Fakultas Ekonomi Manjemen
Universitas Brawijaya, beliau ditempatkan di bagian Keuangan Unit Pengolahan V
Balikpapan sampai dengan tahun 1988. Pria kelahiran Madiun ini telah memiliki
pengalaman yang cukup banyak mengelola keuangan di Dit.Pengolahan sejak awal
karirnya hingga tahun 2004. Berdasarkan latar belakangnya yang menuntut kecermatan
dan kejelian yang tinggi maka pada tahun 2004 menjabat sebagai Kepala Satuan
Pengawasan Intern (Chief Audit Executive) hingga tahun 2012, sebelum akhirnya
pada 18 April 2012 dipercaya oleh pemegang saham menjabat sebagai Direktur Umum
PT Pertamina (Persero). Evita M. Tagor
Direktur
Sumber Daya Manusia PT PERTAMINA (PERSERO)
Lulusan Magister Managemen Ekonomi
Universitas Indonesia
tahun 1988 ini memulai karirnya di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1986.
Ditugaskan pertama kali di Direktorat Keuangan sebagai staf keuangan, Evita
telah bekerja dengan berbagai jabatan baik di direktorat keuangan maupun
di direktorat Hilir. Kerja keras dan dedikasinya menempatkan beliau menduduki
beberapa jabatan deputi direktur mulai dari Deputi Direktur Perbendaharaan
& Pendanaan - Dit. Keuangan tahun 2006, Deputi Direktur Operasi
Keuangan - Dit. Keuangan pada 2008, Deputi Direktur Pendanaan & Manajemen
Risiko - Dit. Keuangan juga pada tahun 2008, serta Senior Vice President
Treasury & Corporate Finance - Dit. Keuangan di tahun 2010. Pada tahun yang
sama Evita M Tagor di berikan amanat sebagai Presiden Direktur PT Tugu
Pratama Indonesia hingga April 2012 sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur
Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero). Andri T Hidayat
Direktur Keuangan PT PERTAMINA (PERSERO)
Memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Padjadjaran (1984) dan Magister
Ekonomi Manajemen Universitas Indonesia (1992) Andri T Hidayat sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina EP sejak 1 Maret 2009.
Mengawali karirnya di Pertamina sebagai Staf Keuangan RSPP pada 1986 Andri
telah menduduki berbagai posisi strategis di Direktorat Keuangan hingga
akhirnya tahun 2004 dipercaya menjadi Deputi Direktur Perbendaharaan dan
Pendanaan. Dengan berbagai prestasinya di Pertamina, perusahaan memberikan
amanat untuk mengelola bisnis anak perusahaan Pertamina sebagai Kepala Satuan
Pengawas Internal PT Pertamina EP pada 2006, Direktur Keuangan PT Pertamina
Geothermal Energy 2007, dan juga Direktur Keuangan PT Pertamina EP
sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina
(Persero) pada 9 Desember 2011.Produk yang Dijual
Informasi seputar produk — produk PERTAMINA di sektor hilir yang terdiri dari Bahan Bakar Minyak (BBM), Non BBM, Gas, Petrokimia, dan Pelumas.
Bahan Bakar Minyak (BBM)
Produk BBM yang terdiri dari :
Bahan Bakar
Khusus (BBK)
Produk BBK yang terdiri dari :
Produk BBK yang terdiri dari :
Bahan Bakar Subsidi
Produk Bahan Bakar Subsidi yang terdiri dari :
Produk Bahan Bakar Subsidi yang terdiri dari :
Non BBM
Bahan bakar bukan minyak yang terdiri dari :
Gas
Terdiri dari LPG (Liqueified Petroleum Gas), BBG (Bahan Bakar Gas), Musicool (Pengganti CFC yang ramah lingkungan).
Terdiri dari LPG (Liqueified Petroleum Gas), BBG (Bahan Bakar Gas), Musicool (Pengganti CFC yang ramah lingkungan).
Petrokimia
Berbagai produk petrokimia PERTAMINA
Berbagai produk petrokimia PERTAMINA
Pelumas
Memberikan informasi tentang produk-produk pelumas PERTAMINA berdasarkan kegunaannya:
Memberikan informasi tentang produk-produk pelumas PERTAMINA berdasarkan kegunaannya:
A. Hulu: Eksplorasi dan Produksi
Meningkatkan
produksi dari lapangan eksisting.
Melakukan ekspansi kegiatan usaha dan operasi termasuk
melalui cara anorganik (akuisisi).
Mengembangkan
potensi CBM di wilayah Pertamina.
Melakukan
aliansi strategis untuk ekspansi maupun membangun kemampuan spesifik.
B. Hulu: Non Eksplorasi dan Produksi
Meningkatkan
bisnis perniagaan gas di dalam negeri serta memanfaatkan peluang untuk
memperbesar bisnis transportasi dan pemrosesan gas melalui sinergisitas dengan
AP Pertamina lainnya.
Pro
aktif dalam perumusan pricing
policy selaras dengan kebijakan nasional.
Peningkatan
kapasitas dan kemampuan spesifik jasa pengeboran untuk menunjang rencana
ekspansi perusahaan.
Saat ini, Direktorat Hulu mengelola
6 anak perusahaan yang bergerak di bisnis hulu industri migas dan panasbumi,
yaitu: PT Pertamina EP (PEP), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina Gas,
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Pertamina EP Cepu (PEP Cepu), dan PT
Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Selain itu Direktorat Hulu juga
mengembangkan fungsi penunjang teknologi bidang hulu, yaitu Exploration & Production Technology
Center (EPTC). Masing-masing anak perusahaan dan fungsi penunjang tersebut menjalankan tugas sebagai berikut:
PT PERTAMINA EP
PEP dibentuk pada 13 September 2005, dengan maksud untuk mengelola pengusahaan minyak dan gas (operasi sendiri) berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BP Migas yang ditandatangani pada 17 September 2005.
Sebagai anak perusahaan bidang hulu, PEP bergerak dalam operasi eksplorasi dan produksi minyak dan gas di wilayah-wilayah kerja dalam negeri seluas 140.000 km2 yang selama ini dikelola oleh Pertamina.
Wilayah operasi PEP dibagi dalam tiga region, yaitu:
Region Sumatera
Region Jawa
dan Region Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Region Sumatera meliputi:
Lapangan
Rantau
Pangkalan
Susu
Jambi
Pendopo
Prabumulih
Unit
Bisnis Pertamina EP (UBEP) Jambi
Limau
Lirik
Adera (ex. JOB-EOR Pertamina Lekomaras, 22 April 2009).
Region Jawa terdiri atas:
Lapangan
Cepu
Jatibarang
Subang
Tambun.
Sementara
Region Kawasan Timur Indonesia (KTI) meliputi:
Lapangan
Bunyu
Sangatta
Sorong
UBEP Tanjung dan Sangasanga-Tarakan.
Pada 23 Februari 2007, Pertamina mendirikan anak perusahaan PT Pertagas yang kemudian diubah menjadi PT Pertamina Gas pada 2008. PT Pertamina Gas bergerak di bidang trans-portasi, niaga, dan pemrosesan gas.
Dalam kegiatan transmisi gas, Pertamina telah memiliki jaringan pipa dengan volume total sekitar 34.000 km-inci yang terletak di Sumatera Bagian Utara, Sumatera Bagian Tengah, Sumatera Bagian Selatan, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Timur, dan Kalimantan Timur.
Pada Januari 2009 PT Pertamina Gas mendapatkan Izin Transportasi dan pada Februari 2009 PT Pertamina Gas memperoleh Hak Khusus dari BPH Migas untuk pengangkutan gas bumi melalui pipa di 43 ruas transmisi. Keluarnya Izin Transportasi dan Hak Khusus itu melengkapi terbitnya Izin Niaga pada September 2008. Dengan izin usaha dan hak khusus tersebut, PT Pertamina Gas telah memiliki landasan regulasi untuk menjadi pemain utama dalam bisnis gas di Indonesia.
PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
PGE berdiri pada 12 Desember 2006. Anak perusahaan Pertamina ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi panasbumi di 15 wilayah kerja pengusahaan (WKP) panasbumi Indonesia, yaitu: Sibayak-Sinabung, Sibual-buali–Sarulla, Sungai Penuh-Sumurup, Tambang Sawah-Hululais, Lumut Balai, Waypanas-Ulubelu, Cibereum-Parabakti, Pengalengan (Patuha-Wayang Windu), Kamojang-Darajat, Karaha-Telagabodas, Dieng, Iyang-Argopuro, Tabanan-Bali, Lahendong-Tompaso, dan Kotamobagu.
PT PERTAMINA EP CEPU
PEP Cepu, berdiri pada 14 September 2005, merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang usaha hulu migas. Di Blok Cepu, Pertamina memiliki interest sebesar 45%, bermitra dengan Mobil Cepu Ltd (selaku operator) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengelola KKS Blok Cepu.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
PT PDSI didirikan pada 13 Juni 2008 sebagai entitas bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang manajemen jasa pengeboran. Jasa yang diberikan meliputi pengeboran, workover, serta jasa pengeboran dengan sistem Daily Rate dan Manajemen Pengeboran Terpadu (MPT) untuk sumur minyak, gas, dan panasbumi.
Saat ini, PT PDSI memiliki 34 unit rig pengeboran (28 milik sendiri dan 6 alih kelola dari PT Usayana)
EXPLORATION AND PRODUCTION TECHNOLOGY CENTER
Direktorat Hulu mengembangkan pusat penelitian dan perekayasaan bidang
teknologi hulu migas, panasbumi, dan CBM disebut EPTC. Tujuan pendirian EPTC
untuk meningkatkan kemandirian, penguatan nilai unggulan, serta penyedia solusi
teknologi untuk percepatan pengembangan usaha seluruh anak perusahaan di
lingkungan hulu.
Penelitian dan perekayasaan yang dilakukan EPTC menghasilkan berbagai inovasi, baik dalam rangka mencari wilayah eksplorasi baru maupun optimalisasi manajemen reservoir secara intensif dan terarah.
Dalam
rangka menjaga kemandirian teknologi bidang hulu migas kehadiran EP Technology
Center (EPTC) menjadi sangat penting. EPTC adalah penghasil inovasi teknologi
migas untuk anak perusahan (AP), baik melalui riset dan pengembangan yang
dilakukan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain. Tidak kalah penting,
EPTC adalah penyedia dan pengembang solusi teknologi EP yang dibutuhkan
Direktorat Hulu Pertamina dan AP-AP.Penelitian dan perekayasaan yang dilakukan EPTC menghasilkan berbagai inovasi, baik dalam rangka mencari wilayah eksplorasi baru maupun optimalisasi manajemen reservoir secara intensif dan terarah.
Di sisi lain, EPTC pun bisa berfungsi sebagai pengarah sekaligus pelaksana kebijakan teknologi Direktorat Hulu di AP, sehingga bisa dikatakan fungsi ini merupakan penyelaras kebijakan teknis Direktorat Hulu di tingkat AP, sekaligus pengembang kompetensi teknis sumber daya manusia di bidang Hulu. Peran berikutnya, EPTC merupakan center of excellence untuk dukungan teknologi pada tataran operasional AP di Direktorat Hulu Pertamina.
Untuk mendukung strategi peningkatan dan pengembangan bisnis hulu, EPTC menggunakan berbagai perangkat teknologi baik perangkat lunak maupun keras untuk desain parameter penyelidikan seismik, pengolahan data seismik, pengolahan modeling seismik, interpretasi seismik, pemodelan cekungan, pemodelan geologi untuk karakterisasi reservoir, evaluasi petrofisika, simulasi reservoir, analisis produksi, analisis well testing, analisis well performance, analisis stimulasi sumur, proses dan fasilitas desain, serta perangkat visualisasi 3D untuk well design sebagai pendukung kegiatan kolaborasi para ahli eksplorasi dan produksi, baik di migas maupun panasbumi.
Bidang Geodesi dan Geomatika menggunakan perangkat/aplikasi survei dan pemetaan guna mendukung seluruh kegiatan surface & sub-surface. Selain itu, pengembangan teknologi Geographic Information System (GIS) dan Global Positioning System (GPS) juga diterapkan untuk memastikan penentuan posisi yang efektif dan efisien.
Pengelolaan data fisik dan digital dilakukan secara terintegrasi, sehingga memudahkan para ahli dan spesialis di lingkungan Pertamina Hulu dalam melakukan kajian dan evaluasi GGR dalam upaya pengembangan bisnis hulu.
PT PERTAMINA HULU ENERGI
PHE merupakan salah satu anak perusahaan di jajaran Direktorat Hulu Pertamina yang bergerak di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi serta menjadi vehicle usaha hulu dalam mengelola portofolio wilayah kerja sama di dalam dan di luar negeri dalam format: Production Sharing Contract (PSC), Joint Operating Body-Production Sharing Contract (JOB-PSC), Indonesian Participating / Pertamina Participating Interest (IP/PPI) dan Badan Operasi Bersama (BOB). Wilayah kerja PHE meliputi: Blok 3 Western Desert, Irak; Blok 10&11.1 Lepas Pantai Vietnam Selatan; Blok SK-305, Lepas Pantai Sarawak, Malaysia; Blok Sabratah 17-3, Lepas Pantai Libya; Blok Sirte 123-3, Libya; Blok-13, Laut Merah Lepas Pantai Sudan; Blok-3, Lepas Pantai Qatar; Blok Basker Manta Gummy, Australia.
Daftar Pustaka
Salaam,, Boleh tau prosedur PGE dan PEP? Terimakasih
BalasHapus