Jumat, 21 November 2014

Akibat Kenaikan BBM

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan terdapat 6 juta rakyat miskin baru di Indonesia setelah Presiden Joko Widodo memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar Rp 2.000.

"Jika BBM naik Rp 500 maka akan ada tambahan 1,5 juta rakyat miskin baru. Kalau naik Rp 2.000 jadi tambah 6 juta rakyat miskin baru, tanpa intervensi," kata Khofifah di kantornya, Kamis, 20 November 2014.

Menurut kalkulasi Khofifah, satu keluarga yang terdiri dari 4-5 jiwa memiliki daya beli Rp 155 ribu per keluarga. Karena itu, pemerintah memberikan dana sebanyak Rp 200 ribu perkeluarga sebagai bantalan kebutuhan keluarga. Jumlah itu, dianggap Khofifah sudah lebih dari cukup. "Bantuan itu untuk meng-cover daya beli mereka supaya tidak mengalami penurunan," katanya.

Khofifah belum dapat memastikan hingga kapan bantuan sosial itu akan diberikan kepada masyarakat. Dia mengatakan batas waktu pemberian bantuan itu menurut para menteri berbeda-beda. "Dalam perencanaan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, bantuan itu diberikan dari November-Juni. Tapi hitung-hitungan menteri lain sampai April," katanya.

Khofifah sendiri belum bisa memastikan hingga kapan bantuan itu akan diberikan. "Kita tunggu keputusan Presiden dan Wakil Presiden saja," katanya pasrah.

Presiden Joko Widodo meluncurkan beberapa kartu 'sakti' sebagai bantuan sosial untuk masyarakat miskin. Untuk Kartu Kesejahteraan Keluarga dan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera, Kemensos yang menanganinya.

Khofifah menyebutkan dana untuk memberikan bantuan yang jumlahnya Rp 400 ribu untuk dua bulan per keluarga itu diambil dari dana Cadangan Resiko Perlindungan Sosial sebanyak Rp 6,4 triliun.
Sumber : Tempo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar