Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan terdapat 6 juta
rakyat miskin baru di Indonesia setelah Presiden Joko Widodo memutuskan
menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar Rp 2.000.
"Jika
BBM naik Rp 500 maka akan ada tambahan 1,5 juta rakyat miskin baru.
Kalau naik Rp 2.000 jadi tambah 6 juta rakyat miskin baru, tanpa
intervensi," kata Khofifah di kantornya, Kamis, 20 November 2014.
Menurut
kalkulasi Khofifah, satu keluarga yang terdiri dari 4-5 jiwa memiliki
daya beli Rp 155 ribu per keluarga. Karena itu, pemerintah memberikan
dana sebanyak Rp 200 ribu perkeluarga sebagai bantalan kebutuhan
keluarga. Jumlah itu, dianggap Khofifah sudah lebih dari cukup. "Bantuan
itu untuk meng-cover daya beli mereka supaya tidak mengalami penurunan," katanya.
Khofifah
belum dapat memastikan hingga kapan bantuan sosial itu akan diberikan
kepada masyarakat. Dia mengatakan batas waktu pemberian bantuan itu
menurut para menteri berbeda-beda. "Dalam perencanaan Menko Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, bantuan itu diberikan dari November-Juni. Tapi
hitung-hitungan menteri lain sampai April," katanya.
Khofifah
sendiri belum bisa memastikan hingga kapan bantuan itu akan diberikan.
"Kita tunggu keputusan Presiden dan Wakil Presiden saja," katanya
pasrah.
Presiden Joko Widodo meluncurkan beberapa kartu 'sakti'
sebagai bantuan sosial untuk masyarakat miskin. Untuk Kartu
Kesejahteraan Keluarga dan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera, Kemensos
yang menanganinya.
Khofifah menyebutkan dana untuk memberikan
bantuan yang jumlahnya Rp 400 ribu untuk dua bulan per keluarga itu
diambil dari dana Cadangan Resiko Perlindungan Sosial sebanyak Rp 6,4
triliun.
Sumber : Tempo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar